Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
DAERAHSikka

Gegara Layanan Antrian, Keluarga Pasien Mengamuk Di RSUD TC Hillers Maumere

53
×

Gegara Layanan Antrian, Keluarga Pasien Mengamuk Di RSUD TC Hillers Maumere

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bidik-jurnalis.com, Sikka – Pasien mengamuk dan merusak fasilitas di rumah sakit umum daerah (RSUD) TC Hillers Maumere, Sabtu, (17/5/2025). Pasien tersebut mengaku diperlakukan tidak adil lantaran nomor antriannya dilewatkan oleh petugas loket. Padahal pasien tersebut sangat membutuhkan pertolongan.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, terlihat pasien mengamuk dan merusak meja, kursi di ruang tunggu rumah sakit. Kemudian ia kembali mengamuk di loket pengambilan nomor antri dan membanting kursi plastik berwarna putih.

Example 300x600

Ia juga memukul kaca loket antrian, dan meminta petugas keluar untuk menjelaskan mengapa nomor antriannya dilewatkan. Namun petugas tidak ada satupun yang keluar dari ruangan loket untuk memberikan penjelasan.

Pasien tersebut bahkan berteriak meminta petugas loket berhenti membacakan nomor antrian. Ia juga berteriak ‘Kami sudah antri dan daftar dari kemarin kenapa dilewatkan nomor antriannya. Kalau ada pasien yang mati siapa yang bertanggung jawab, ” teriak pasien tersebut.

Tampak petugas sekuriti berusaha meredam emosi pasien tersebut, namun pasien tersebut tetap mengamuk.

Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dokter Clara Francis membenarkan peristiwa tersebut. Dia menegaskan pihaknya telah menangani pasien tersebut sesuai SOP yang berlaku.

“Iya benar tadi pasien ngamuk dan merusak kursi, meja di rumah sakit. Namun saya tegaskan bahwa jika ada pasien siapapun dia, kalau merusak fasilitas layanan umum pasti ada konsekuensinya, ” ujarnya saat ditemui wartawan, Sabtu, (17/5/2025) di ruang kerjanya.

Terhadap pasien yang telah melakukan pengrusakan fasilitas tersebut, Dokter Clara mengatakan, pihaknya berusaha melakukan komunikasi secara baik dengan pasien tersebut.

“Kita berharap ada itikad baik, bahwa semua fasilitas yang ada di rumah sakit adalah fasilitasi publik, yang seharusnya kita jaga bersama, bukan untuk dirusak, ” ungkapnya.

Menurut Dokter Clara, pasien tersebut sudah mendaftar dari kemarin, dan ia sudah mendapatkan nomor antrian. Tapi karena ada pembatasan nomor antrian, sehingga pasien tersebut pulang.

“Tadi pagi saya sudah cek ke petugas loket. Mereka bilang tadi sudah panggil pasien tersebut, tetapi ia belum datang sehingga nomor antriannya dilewatkan oleh petugas. Disitulah pasien tersebut ngamuk. Seharusnya bisa kita bicarakan baik-baik, ” ujarnya.

Dokter Clara menambahkan, pihaknya dan juga pasien lainnya akan merasa sangat tidak nyaman terhadap peristiwa pengrusakan fasilitas layanan umum di rumah sakit.

“Kami tentunya pasti merasa tidak nyaman dengan tindakan pelaku. Kami butuh kenyamanan dalam melayani pasien siapapun dia. Mari kita sama- sama menjaga kenyamanan. Jika ada hal-hal yang kurang dalam pelayanan, mari kita bicarakan bersama, ” ungkapnya.

Kedepan, kata Dokter Clara, pihaknya akan menerapkan pendaftaran online menggunakan aplikasi BPJS kesehatan.

“Nanti kami siap fasilitasi misalnya kalau hari ini dilayani 50 orang, maka ketika dia daftar nomor 51 maka sistemnya akan tutup, ” pungkasnya. (YOP)

0Shares
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Example 1000x250