Bidik-jurnalis.com, Sikka – Lywina Amamoat, atau akrab disapa Lyn, adalah sosok yang tak asing di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka. Setelah mengabdi selama 36 tahun 7 bulan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ia akhirnya memasuki masa purnabakti pada 28 Mei 2025. Perjalanan kariernya penuh liku dan inspiratif, menjadi bukti bahwa dedikasi dan semangat belajar tak mengenal batas.
Perjalanan Karier dan Pengabdian yang Luar Biasa
Lyn memulai kariernya sebagai staf di Kantor Camat Bola, bahkan harus menempuh perjalanan pulang-pergi dari Bola ke Maumere dengan menumpang truk bermuatan kopra dan tidur di atasnya. “Saya tidur di atas tumpukan kopra,” kenangnya dengan haru.
Ia kemudian berpindah ke Bagian Umum Setda Kabupaten Sikka, di mana ia tak segan menjadi “komandan cuci toilet dan sapu halaman kantor.” “Orang suruh kerja apapun saya mau. Tapi itu bukan hukuman,” tegasnya, menunjukkan etos kerja yang tinggi.
Dedikasinya berlanjut di Dinas Kesehatan selama 23 tahun, lalu 5 tahun 7 bulan di Dinas Sosial, hingga akhirnya menjabat sebagai Pekerja Sosial Ahli Muda pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Pesan Berharga untuk ASN Muda
Dalam acara pelepasan purnabakti di Kantor Dinas Sosial, Lyn menyampaikan pesan menyentuh bagi para ASN muda, khususnya yang berijazah SMA. Ia mengingatkan agar tak berkecil hati dan terus mengembangkan pengetahuan.
“Saya juga berijazah SMA, tapi saya terus belajar, karena dengan belajar kita dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan peluang karier,” ujarnya, menekankan pentingnya belajar berkelanjutan dan menjalin hubungan baik dengan rekan kerja serta atasan.
Campur Aduk Perasaan di Masa Purnabakti
Perpisahan ini membawa perasaan campur aduk bagi Lyn. Di satu sisi, ia bahagia telah menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN. Namun, di sisi lain, ia sedih harus meninggalkan rutinitas yang telah menjadi bagian hidupnya selama puluhan tahun. Berbagai pengalaman berharga dan pelajaran yang ia dapatkan akan selalu dikenangnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja, pimpinan, dan keluarga atas dukungan dan kerja sama selama ini. Kepada rekan-rekan yang masih aktif, Lyn berharap mereka terus bekerja dengan semangat, dedikasi, kekompakan, dan disiplin.
Apresiasi dari Rekan Kerja dan Pimpinan
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali, menyampaikan selamat dan terima kasih atas dedikasi serta kontribusi Lyn selama kurang lebih enam tahun di Dinas Sosial. Sebagai bentuk penghargaan, Kadis Sosial memberikan cinderamata. “Jangan lihat kecil besar bingkisan, tetapi ini sebagai bentuk kebersamaan kita selama ini di Dinsos,” ujarnya.
Tak hanya itu, perwakilan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sikka, Beny, juga mengucapkan terima kasih atas kebersamaan Lyn selama lima tahun. Ia mengenang bagaimana Lyn selalu mendampingi dan menasihati teman-teman Tagana saat mereka memutuskan untuk keluar, hingga akhirnya mereka kembali melanjutkan pekerjaan. “Cinta kasih seorang ibu kepada anak-anak tidak pernah lepas selalu melekat. Terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada kami,” ucap Beny haru.
Beny juga mengungkapkan perjuangan panjang mereka dari relawan sosial Tagana hingga diangkat menjadi PNS, dan berharap Lyn dapat hadir saat mereka mengenakan seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) sebagai kebanggaan. Ia juga memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi selama kebersamaan mereka.
Kisah Lywina Amamoat adalah cerminan dari pengabdian sejati seorang ASN, yang tak hanya menjalankan tugasnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. (YOP)