Bidik-jurnalis.com, MAKASSAR – Sulawesi Selatan resmi memasuki babak baru dalam pengembangan konektivitas maritim dan udara. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, meresmikan pengoperasian pesawat Cessna 172 SP Amfibi di Water Aerodrome Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Senin (11/8).
Pesawat amfibi ini merupakan inisiatif strategis Pemprov Sulsel untuk menjawab tantangan aksesibilitas wilayah kepulauan. Dengan kemampuan lepas landas dan mendarat di permukaan air, seaplane menawarkan moda transportasi laut–udara yang lebih cepat, fleksibel, dan efisien dibandingkan sarana konvensional.
Peluncuran yang digelar di Taman Andalan CPI ini dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Kepala Kantor PT Jasa Raharja Wilayah Sulsel Mulyadi, Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM., jajaran Forkopimda Sulsel, para kepala daerah se-Sulawesi Selatan, Sekretaris Provinsi Sulsel, serta Kepala Dinas Perhubungan Sulsel.
Seaplane ini akan melayani penerbangan domestik dengan rute utama Makassar–Selayar dan Makassar–Watampone, serta membuka koneksi ke sejumlah kabupaten lain di Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, moda transportasi ini juga akan menggarap rute wisata eksklusif, termasuk ke destinasi unggulan seperti Labuan Bajo.
Kepala Kantor PT Jasa Raharja Wilayah Sulsel, Mulyadi, menegaskan dukungan penuh pihaknya terhadap inovasi transportasi ini.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini sebagai langkah strategis meningkatkan mobilitas masyarakat dan membuka akses ke daerah-daerah terpencil. Kehadiran seaplane tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga menjadi solusi vital untuk evakuasi medis darurat. Jasa Raharja akan terus memastikan setiap penumpang merasa aman dan terlindungi selama bepergian,” ujarnya.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menekankan bahwa program ini bukan sekadar proyek simbolis, tetapi langkah nyata memperkuat keterhubungan wilayah di provinsi yang memiliki ratusan pulau tersebut.
“Kita berharap seaplane ini menjadi jembatan harapan bagi warga pulau. Transportasi ini akan memperkuat konektivitas, menggerakkan roda ekonomi, dan membuka pintu pariwisata yang lebih luas untuk Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Dengan kecepatan dan jangkauannya, seaplane diharapkan mampu memangkas waktu tempuh antarwilayah, mempermudah distribusi logistik, memperluas peluang wisata, dan memberikan akses layanan darurat yang lebih cepat bagi masyarakat kepulauan di Sulawesi Selatan.
(C Rusanda)*