Pesan Kemerdekaan dari Imam Istiqlal Houston: Jaga Persatuan, Rawat Kemerdekaan

oleh -48 Dilihat

Houston, Texas, bidik-jurnalis.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung meriah tidak hanya di Tanah Air, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Dari Houston, Texas, Amerika Serikat, Imam Masjid Istiqlal Houston, Dr. Muthahhir Arif, menyampaikan pesan khusus bagi bangsa Indonesia di momentum bersejarah ini.

 

Muthahhir mengikuti secara saksama upacara detik-detik Proklamasi di Istana Negara Jakarta yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto. Menurutnya, momen itu menghadirkan aura kharismatik yang mengingatkan pada suasana pembacaan teks Proklamasi oleh Presiden Soekarno delapan dekade silam.

 

“Kemerdekaan adalah anugerah Allah SWT. Pahlawan bangsa telah mewariskan Indonesia sebagai satu kesatuan. Persatuan dalam keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama adalah amanah yang harus terus dijaga,” ujarnya, Selasa (19/8/2025).

 

Sebagai bagian dari diaspora, Muthahhir menuturkan bagaimana masyarakat Indonesia di Houston tetap menjaga semangat 17 Agustus. Setiap tahun, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston menggelar upacara bendera yang diikuti warga.

 

Usai upacara, diaspora biasanya menikmati kuliner Nusantara sebagai pengobat rindu kampung halaman. Ada pula yang merayakan secara sederhana bersama keluarga di rumah. Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan besar dalam kehidupan di Amerika.

 

“Yang paling dikhawatirkan adalah jika anak-anak kita hanyut dalam arus globalisasi: pergaulan bebas, narkoba, dan hilangnya identitas,” jelasnya.

 

Karena itu, Muthahhir menekankan pentingnya mengisi kemerdekaan dengan prestasi di sekolah, kampus, maupun bidang olahraga, seni, dan budaya, serta meneladani nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Itulah yang akan mengharumkan nama Indonesia di luar negeri,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Muthahhir menyinggung sejarah berdirinya Masjid Istiqlal Houston. Masjid tersebut dibangun oleh komunitas diaspora Indonesia dengan semangat gotong royong. Nama “Istiqlal” dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap Masjid Istiqlal di Jakarta yang menjadi simbol kemerdekaan dan persatuan.

 

Kini, masjid itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebersamaan dan pembinaan budaya bagi warga Indonesia di Amerika Serikat.

 

“Masjid Istiqlal Houston menciptakan rasa kebersamaan, menghadirkan perasaan tentang ber-Indonesia meski jauh dari tanah air,” katanya.

 

Di akhir pesannya, Muthahhir mengingatkan bahwa kemerdekaan bukan hanya untuk dikenang, melainkan harus terus diperjuangkan.

 

“Pada usia ke-80, Indonesia semakin matang sebagai bangsa. Jagalah persatuan, rawatlah kemerdekaan, dan jadikan iman sebagai fondasi bangsa. Semoga Indonesia tetap teguh, adil, makmur, dan bermartabat seperti cita-cita para pendiri,” tutupnya.

 

Dari Houston, doa dan semangat kemerdekaan pun mengalir, menegaskan bahwa cinta Tanah Air tak pernah mengenal batas ruang dan jarak. (M Jufri)*

 

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses